Introduction to International Accounting

- Explain reasons for, and accounting issues associated with, Foreign Direct Investment
Jelaskan alasan untuk, isu-isu akuntansi, yang terkait dengan, investasi akuntansi langsung
Ada beberapa alasan untuk investasi asing langsung antara lain :
• Meningkatkan Pertumbuhan dan Keuntungan
• Pertumbuhan Pasar yang Cepat
• Mengurangi Biaya
• Melindungi Pasar Domesik
• Melindungi Pasar Luar Negeri
• Memperoleh Teknologi dan Manajerial
Seperti Indonesia yang sampai sekarang masih sebagai negara berkembang yang masih membutuhkan dana yang cukup besar untuk melaksanakan pembangunan nasional. Disamping itu Indonesia berupaya menggali sumber pembiayaan dalam negeri, pemerintah juga mengundang sumber pembiayaan luar negeri, salah satunya adalah Penanaman Modal Asing Langsung (foreign direct invesment=FDI). Sumber pembiayaan FDI ini oleh sebagian pengamat, merupakan sumber pembiayaan luar negeri yang paling potensial dibandingkan dengan sumber yang lain. Panayotou (1998) menjelaskan bahwa FDI lebih penting dalam menjamin kelangsungan pembangunaan dibandingkan dengan aliran bantuan atau modal portofolio, sebab terjadinya FDI disuatu negara akan diikuti dengan transfer of technology, know-how, management skill, resiko usaha relatif kecil dan lebih profitable. Hasil penelitian Panayotou (1998) selanjutnya menyebutkan bahwa lebih dari 80% modal swasta dan 75% dari FDI sejak tahun 1990 mengalir ke negara-negara dengan pendapatan menengah (middle income countries). Untuk kawasan Asia nilainya mencapai 60% dan Amerika Latin sebesar 20%. World Bank (1999) memperkirakan bahwa investasi asing di negara-negara berkembang akan tumbuh pada tingkat 7–10% per tahun sampai akhir dekade. Hal ini didorong oleh dampak liberalisasi, privatisasi, inovasi teknologi, penurunan biaya trasportasi, telekomunikasi, mobilitas modal dan pertumbuhan integrasi keuangan. Dalam laporan tahunannya, UNCTAD (2001), World Investment Report, mengemukakan bahwa pertumbuhan FDI di seluruh dunia mengalami peningkatan yang signifikan sejak tahun 1990,1997 dan tahun 2000, yakni berturut-turut USD 209 juta, USD 437 juta, dan USD 1.118 juta. Data ini menunjukkan bahwa financial crisis yang terjadi di negara-negara berkembang, tidak mengganggu aliran modal ini untuk terus berkembang.
Sumber :
http://suci-adinda-rahmah.blogspot.com/2012/03/introduction-to-international.html
http://adengpelu.wordpress.com/category/softskill/
http://purwantiastuti.blogspot.com/2012/03/akuntansi-international.html