Penyebab dan Dampak Pemanasan Global

BAB I

I.1 Latar Belakang
Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Peringatan yang pertama kali dilakukan pada 22 April 1970 di Amerika Serikat atas prakarsa seorang senator yang bernama Geylord Nelson itu, bagi pejuang lingkungan hidup merupakan momen untuk mendesak masuknya isu lingkungan hidup dalam agenda tetap nasional dan mengingatkan manusia akan pentingnya kelestarian lingkungan hidup. Isu dunia tentang lingkungan yang terhangat saat ini adalah masalah pemanasan global (global warming) dan akibat-akibatnya bagi kehidupan manusia

Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia"[1] melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat bberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

I.2 Identifikasi Masalah
Di Indonesia sedang mengalami dampak Pemanasan Global atau lebih dikenal dengan Global Warming bukan hanya di Indonesia ternyata di dunia juga, karena sudah menjadi masalah dunia yang sangat perlu di perhatikan. Pemanasan Global telah menimbulkan berbagai macam pertanyaan.
Sesuai dengan judul makalah ini “ Penyebab dan Dampak Pemanasan Global”, terkait dengan keadaan bumi yang memprihatinkan saat ini. Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Apa penyebab pemanasan global?
2. Apa dampak atau pengaruh pemanasan global terhadap bumi?
3. Bagaimana cara menangani pemanasan global saat ini?


I.3 Pembatasan Masalah
1. Mengurangi penebangan pohon di hutan yang mengakibatkan hutan menjadi gundul
2. Mengurangi polusi udara di Indonesia seperti asap dari kendaraan bermotor atau bermobil
3. Tidak membuat rumah kaca yang mengakibatkan pemanasan dari lapizan ozon

I.4 Tujuan Penulisan
Maksud dan tujuan secara umum dari dibuatnya karya tulis ini adalah untuk mengetahui sejauh manakah Pemanasan Global telah merajalela terjadi? serta apa yang menjadi penyebab utamanya yang mengakibatkan itu terjadi?. Jika Pemanasan Global ini terjadi maka dampak yang ditimbulkan bukan hanya di alami oleh manusia saja tetapi juga semua makhluk hidup di sekitarnya, seperti meningkatnya suhu di permukaan bumi menyebabkan kekeringan yang di permukaan bumi. Dan musim-musimpun datang tidak mementu.
Dengan demikian akibat dari kekeringan ini selain dialami manusia juga oleh hewan dan tumbuhan dimana tumbuhan akan menjadi layu karena kekurangan air dan sebagainya. Karena itu melalui penulisan ini diharapkan agar manusia dapat lebih mencegah aktivitas yang dapat menyebabkan terjadinya pemanasan Global seperti, mengadakan kegiatan rumah kaca, mengurangi polusi udara, mengurangi pemakaian minyak wangi atau parfum dengan berlebihan, dan lain-lain.


I.5 .Manfaat Penelitian
Adapun manfaat-manfaat yang dapat kita peroleh dari penelitian Pemanasan Global ini adalah :
•Untuk mengetahui secara jelas tentang itu Pemanasan Global
•Untuk mengetahui penyebab terjadinya pemanasan Global
• Untuk mengetahui dampak secara umum yang akan dialami oleh manusia sendiri maupun makhlukhidup dan lingkungan di sekitarnya.
• Untuk mengetahui efek yang akan dialami apabila terjadi perubahan iklim akibat dari Pemanasan Global
• Untuk dapat mengetahui apa yang dapat dilakukan oleh manusia untuk dapat mencegah lebih lanjut pemanasan Global tersebut.
BAB II

PEMANASAN GLOBAL
Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Indonesia mulai merasakan dampak pemanasan global (global warming) yang dibuktikan dari berbagai perubahan iklim maupun bencana alam yang terjadi. Dampak pemanasan global itu di antaranya, terjadinya perubahan musim di mana musim kemarau menjadi lebih panjang sehingga menyebabkan gagal panen, krisis air bersih dan kebakaran hutan.
Terjadinya pemanasan Global di bumi dimulai dari kenyataan bahwa energi panas yang dipancarkan berasal dari matahari yang masuk ke bumi menciptakan cuaca dan iklim serta panas pada permukaan bumi secara Global. Contoh yang sangat nyata adalah musim hujan di Indonesia yang sudah tidak seperti musim hujan pada saat tahun-tahun sebelumnya dan saat musim panas, tidak seperti musim panas yang biasanya.
Penyebab terjadinya Pemanasan Global atau Global Warming adalah :
• Efek rumah kaca : Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Gas-gas ditimbulkan dari berbagai macam kegiatan manusia, seperti kegiatan dalam perindustrian dan pembakaran, akan terkonsentrasi dalam atmosfir dan akan menyebabkan terperangkapnya energi matahari yang masuk ke dalam bumi.
• Makin berkurangnya hutan di bumi ini : Biasnya berkurangnya hutan di permukaan bumi dilakukan oleh penghuni bumi sendiri seperti: penggundulan hutan, penebangan hutan untuk kepentingan diri sendiri, dan pembakaran hutan.
• Pemakaian bahan bakar minyak dan gas yang tidak terkendali (pabrik, kendaraan bermotor, dsb).
• Jumlah perokok yang semakin banyak. Yang mengakibarkan pulusi udara dimana-mana, Kian terpolusinya air laut, karena di laut terdapat banyak plankton yang menghasilkan oksigen.
• Jumlah penduduk yang semakin banyak
Sangat jelas sekali bahwa Pemanasan Global dapat menyebabkan banjir, kekeringan, dan cuaca ekstream. Sebagai contoh terlambatnya musim penghujan yang seharusnya sudah turun pada Oktober lalu. Namun, hingga Desember, hujan tak kunjung datang. Keterlambatan itu juga disertai dengan pendeknya periode hujan, namun intensitasnya tinggi yang menyebabkan Jakarta banjir.
Walaupun dampak Pemanasan Global adalah fenomena yang bersifat alami, tetapi meminimalisasi dampak merupakan upaya yang dapat dilaksanakan dalam berbagai wujud kegiatan, dan bagaimana cara kita untuk mengantisipasi Global Warming:
Kurangi pemakaian AC
Freon pada AC itu merusak lapisan ozon. AC juga menyebabkan kulit kita menjadi kering.
Kurangi pemakaian wewangian
Wewangian yang disebut adalah minyak wangi atau parfum, dapat mengakibatkan Pemanasan Global karena dengan itu dengan itu dapat membuat lapisan ozon menipis.
Pisahkan sampah daur ulang dan sampah yang bisa membusuk
Ini yang sebenarnya harus diterapkan secara intensif di jalan. Tapi saya perhatikan orang-orang di luar sana, tidak perduli. Padahal kegunaan pemisahan ini sangat banyak. Sampah yang membusuk dapat dijadikan kompos dan sampah daur ulang akan digunakan lagi dan yang tidak terpakai akan dikompres dan dibakar. Nah, dengan cara memisahkan pembuangan sampah tersebut, ini akan mengurangi pembakaran sampah yang tidak berguna.

Penanggulangan Global Warming
Pemanasan Global merupakan ancaman terbesar bagi kelangsungan kehidupan di bumi. Semua itu akibat dari pemanasan global.

Penyebab terbesar terjadinya pemanasan global yaitu gas Karbon Dioksida, metana , Nitrogen Oksida (NO), dan Chlorofluorocarbon (CFC). Hutan yang diharapkan menjadi tempat penimbunan gas CO2 telah rusak. Bahkan rusaknya hutan ini menambah jumlah karbon dioksida di udara. Pohon-pohon yang telah mati akan menghasilkan gas karbon dioksida dan melepasnya ke atmosfer. Oleh karena itu, yang harus dilakukan adalah menghilangkan Karbon Dioksida di udara yang dapat menumpuk di lapisan atmosfer. Untuk menghilangkan gas Karbon Dioksida di udara dilakukan penghijauan yaitu memperbanyak menanam pohon sehingga gas-gas karbon dioksida dari berbagai sumbernya dapat diserap dan tidak sampai ke atmosfer. Gas-gas karbon dioksida tersebut diserap dalam proses fotosintesis yang dilakukan oleh tanaman hijau tersebut.
Berkaitan dengan upaya penghijauan maka tanaman hijau yang sebaiknya ditanam adalah tanaman bambu, bukan tanaman kayu-kayuan ataupun buah-buahan. Alasan ini berdasarkan pada prediksi seorang ahli iklim NASA bernama dr. H. J. Zwally yang mengatakan bahwa hampir semua es di kutub utara akan lenyap pada akhir musim panas 2012 akibat pemanasan global. Tanaman bambu dapat tumbuh dengan cepat yang hanya membutuhkan waktu sekitar tiga tahun saja, dibandingkan dengan tanaman kayu-kayuan dan buah-buahan yang memerlukan waktu yang cukup lama untuk mencapai usia dewasa. Selain itu, dalam hal penyerapan Karbon Dioksida, bambu lebih banyak menyerap Karbon Dioksida dari pada tanaman kayu-kayuan ataupun buah-buahan. Studi menunjukkan bahwa satu hektar tanaman bambu dapat menyerap lebih dari 12 ton karbon dioksida di udara. Ini merupakan jumlah yang cukup besar. Dengan melestarikan hutan bambu, berarti kita telah memiliki mesin penyedot karbon dioksida dalam kapasitas yang besar.









BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pemanasan global atau Global Warming merupakan masalah serius yang sedang mengancam bumi kita saat ini. Banyak dampak yang ditimbulkan akibat dari Pemanasan Global adalah rusaknya Lapisan ozon, perubahan iklim yang tidak menentu, meningkatnya suhu udara yang dapat menggangu seluruh ekosistem yang ada dibumi
Pentingnya kesadaran bagi kita sebagai makhluk bumi untuk mengurangi terjadinya Pemanasan global, agar dapat melestarikan dan menjaga semua yang ada dibumi, seperti hewan, tumbuhan, lingkungan dan tindakan kita sebagai manusia juga harus diperhatikan.
Masih banyak manusia yang tidak menyadari dampak dari tindakan yang kita lakukan. Oleh karena itu penulis menghimbau kepada pembaca agar memperhatikan setiap tindakan yang dilakukan dan bersama untuk menjaga dan melestarikan bumi kita.





DAFTAR PUSTAKA
http://www.ofm-jpic.org/globalwarming/pdf/indonesian.pdf
http://tongkonanku.blogspot.com/2009/01/global-warming-dan-lapisan-ozon.html
http://ardansirodjuddin.wordpress.com/2008/07/22/upaya-menurunkan-emisi-gas-rumah-kaca/
http://www.alpensteel.com/article/108-230-pemanasan-global/1582--penyebab pemanasan-global-pada-bumi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global

0 komentar:

Posting Komentar